Tiga bulan lamanya kau dalam penjara
Teman...
Seratus butir telur ayam di pasar
Hilang engkau ganyang
Palu keras bapak hakim berbunyi tegas
Terbayang...
Bibir sumbing gigi rompal dapat ku pastikan
Malang engkau kawan
Tiga bulan lamanya kah tuan ditahan
Nikmat benar...
Seratus juta uang negara terbang melayang
Masuk kantong tuan
Palu kayu bapak hakim berbunyi pelan
Terdengar sumbang
Dalam rumah dalam penjara tiada beda
Coba bayangkan teman
Dalam rumah dalam penjara tiada beda
Coba bayangkan teman...
Dalam lagu ini Iwan Fals mencoba membandingkan hukum di Indonesia untuk pencuri telur dan pencuri uang negara (koruptor) dimana penjahat kecil mendapat perlakuan dan hukum yang buruk sementara para koruptor mendapat perlakuan spesial dan hukum yang seakan tidak mempan kepadanya. Ini merupakan sindiran untuk para petugas hukum di negeri kita ini yang benar-benar mengena!
Teman...
Seratus butir telur ayam di pasar
Hilang engkau ganyang
Palu keras bapak hakim berbunyi tegas
Terbayang...
Bibir sumbing gigi rompal dapat ku pastikan
Malang engkau kawan
Tiga bulan lamanya kah tuan ditahan
Nikmat benar...
Seratus juta uang negara terbang melayang
Masuk kantong tuan
Palu kayu bapak hakim berbunyi pelan
Terdengar sumbang
Dalam rumah dalam penjara tiada beda
Coba bayangkan teman
Dalam rumah dalam penjara tiada beda
Coba bayangkan teman...
Dalam lagu ini Iwan Fals mencoba membandingkan hukum di Indonesia untuk pencuri telur dan pencuri uang negara (koruptor) dimana penjahat kecil mendapat perlakuan dan hukum yang buruk sementara para koruptor mendapat perlakuan spesial dan hukum yang seakan tidak mempan kepadanya. Ini merupakan sindiran untuk para petugas hukum di negeri kita ini yang benar-benar mengena!